me in mesir |
2012/12/30
2012/12/18
2012/12/12
STORY BUILD
Detektive Conan
ini merupakan lanjutan serisl komik Detective Conan yang ke 65. anda penasaran yuk liat cuplikan dialognya,,, klik ya
http://goo.gl/Sh23N
ini merupakan lanjutan serisl komik Detective Conan yang ke 65. anda penasaran yuk liat cuplikan dialognya,,, klik ya
http://goo.gl/Sh23N
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pencemaran
Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Definisi ini sesuai dengan pengertian pencemaran pada (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982.Sedangkan bahan pencemar disebut dengan polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup, hal ini dapat terjadi jika terdapat pada kondisi :1. jumlahnya melebihi jumlah normalKlasifikasi Pencemar Udara :1. Pencemar primer : pencemar yang di timbulkan langsung dari sumber pencemaranudara.2. Pencemar sekunder : pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.Contoh: Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air akan menghasilkan asamsulfurik.
Penyebab Utama Pencemaran Udara :Di kota besar sangat sulit untuk mendapat udara yang segar, diperkirakan 70 % pencemaran yang terjadi adalah akibat adanya kendaraan bermotor.Contoh : di Jakarta antara tahun 1993-1997 terjadi peningkatan jumlah kendaraan berupa :- Sepeda motor 207 %- Mobil penumpang 177 %- Mobil barang 176 %- Bus 138 %
Dampak Pencemaran Udara :
- Penipisan Ozon- Pemanasan Global ( Global Warming )- Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan- Terganggunya fungsi reproduksi- Stres dan penurunan tingkat produktivitas- Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak - Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.
INKURI
Penerapan Metode
Pembelajaran
Inkuiri Pada Mata
Pelajaran Sains Kelas IV SD Mengenai Konsep Benda Padat, Cair dan Gas.
Sains bisa disebut juga Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA). Dalam CD ROM KTSP 2006 yang dikeluarkan oleh Departemen
Pendidikan Nasional (Depdiknas) dikemukakan bahwa (tersedia: www.bloggermajalengka.com, 5-10-2011), Sains berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga Sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan Sains diharapkan dapat menjadi
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar,
serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam
sekitar secara ilmiah. Pendidikan Sains diarahkan untuk inkuiri dan berbuat
sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam tentang alam sekitar.
Pembelajaran Sains seyogyanya
dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific
inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan
berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek
penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran Sains di SD/MI menekankan
pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan
pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Tidak semua materi dalam pelajaran
Sains bisa disampaikan dengan metode inkuiri. Hanya materi-materi
tertentu yang mungkin disampaikan dengan metode inkuiri. Kemudian tidak semua jenjang di Sekolah Dasar (SD) cocok
menerapkan metode inkuiri dalam pelajaran Sains. Yang cocok menerapkan metode inkuiri dalam pelajaran Sains adalah kelas 4, 5 dan 6, terutama
kelas 6 yang paling cocok menerapkan metode inkuiri dalam
pembelajaran Sains.
Untuk itu diambil materi pelajaran
Sains dari kelas 4 mengenai konsep energy dan penggunaannya untuk disampaikan
dengan menggunakan metode inkuiri. Untuk lebih lanjut
dapat dilihat dalam Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan
metode inkuiri (Lampiran 1).
Dari RPP tersebut dapat dilihat
serangkaian kegiatan pembelajaran sains, dari mulai kegiatan awal, inti hingga
kegiatan akhir, nampak jelas bahwa siswalah yang lebih banyak aktif. Guru lebih
bersikap pasif dan berperan sebagai fasilitator. Dari mulai penemuan masalah
dengan percobaan (eksperimen) sampai menemukan kesimpulan dengan cara diskusi
menunjukkan bahwa memang siswa lah yang bersikap aktif. Guru hanya berusaha mencoba
merangsang proses mental dan intelektual dengan banyak bertanya kepada para
siswa secara acak. Inilah esensi dari metode mengajar inkuiri.
2012/12/11
Subscribe to:
Posts (Atom)