Penerapan Metode
Pembelajaran
Inkuiri Pada Mata
Pelajaran Sains Kelas IV SD Mengenai Konsep Benda Padat, Cair dan Gas.
Sains bisa disebut juga Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA). Dalam CD ROM KTSP 2006 yang dikeluarkan oleh Departemen
Pendidikan Nasional (Depdiknas) dikemukakan bahwa (tersedia: www.bloggermajalengka.com, 5-10-2011), Sains berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga Sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan Sains diharapkan dapat menjadi
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar,
serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam
sekitar secara ilmiah. Pendidikan Sains diarahkan untuk inkuiri dan berbuat
sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam tentang alam sekitar.
Pembelajaran Sains seyogyanya
dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific
inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan
berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek
penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran Sains di SD/MI menekankan
pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan
pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Tidak semua materi dalam pelajaran
Sains bisa disampaikan dengan metode inkuiri. Hanya materi-materi
tertentu yang mungkin disampaikan dengan metode inkuiri. Kemudian tidak semua jenjang di Sekolah Dasar (SD) cocok
menerapkan metode inkuiri dalam pelajaran Sains. Yang cocok menerapkan metode inkuiri dalam pelajaran Sains adalah kelas 4, 5 dan 6, terutama
kelas 6 yang paling cocok menerapkan metode inkuiri dalam
pembelajaran Sains.
Untuk itu diambil materi pelajaran
Sains dari kelas 4 mengenai konsep energy dan penggunaannya untuk disampaikan
dengan menggunakan metode inkuiri. Untuk lebih lanjut
dapat dilihat dalam Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan
metode inkuiri (Lampiran 1).
Dari RPP tersebut dapat dilihat
serangkaian kegiatan pembelajaran sains, dari mulai kegiatan awal, inti hingga
kegiatan akhir, nampak jelas bahwa siswalah yang lebih banyak aktif. Guru lebih
bersikap pasif dan berperan sebagai fasilitator. Dari mulai penemuan masalah
dengan percobaan (eksperimen) sampai menemukan kesimpulan dengan cara diskusi
menunjukkan bahwa memang siswa lah yang bersikap aktif. Guru hanya berusaha mencoba
merangsang proses mental dan intelektual dengan banyak bertanya kepada para
siswa secara acak. Inilah esensi dari metode mengajar inkuiri.
No comments:
Post a Comment
selamat bergabung dengan blog kami