2012/12/12

INKURI


Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri Pada Mata Pelajaran Sains Kelas IV SD Mengenai Konsep Benda Padat, Cair dan Gas.
Sains bisa disebut juga Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Dalam CD ROM KTSP 2006 yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dikemukakan bahwa (tersedia: www.bloggermajalengka.com, 5-10-2011), Sains berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga Sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan Sains diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan Sains diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Pembelajaran Sains seyogyanya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran Sains di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Tidak semua materi dalam pelajaran Sains bisa disampaikan dengan metode inkuiri. Hanya materi-materi tertentu yang mungkin disampaikan dengan metode inkuiri. Kemudian tidak semua jenjang di Sekolah Dasar (SD) cocok menerapkan metode inkuiri dalam pelajaran Sains. Yang cocok menerapkan metode inkuiri dalam pelajaran Sains adalah kelas 4, 5 dan 6, terutama kelas 6 yang paling cocok menerapkan metode inkuiri dalam pembelajaran Sains.
Untuk itu diambil materi pelajaran Sains dari kelas 4 mengenai konsep energy dan penggunaannya untuk disampaikan dengan menggunakan metode inkuiri. Untuk lebih lanjut dapat dilihat dalam Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode inkuiri (Lampiran 1).
Dari RPP tersebut dapat dilihat serangkaian kegiatan pembelajaran sains, dari mulai kegiatan awal, inti hingga kegiatan akhir, nampak jelas bahwa siswalah yang lebih banyak aktif. Guru lebih bersikap pasif dan berperan sebagai fasilitator. Dari mulai penemuan masalah dengan percobaan (eksperimen) sampai menemukan kesimpulan dengan cara diskusi menunjukkan bahwa memang siswa lah yang bersikap aktif. Guru hanya berusaha mencoba merangsang proses mental dan intelektual dengan banyak bertanya kepada para siswa secara acak. Inilah esensi dari metode mengajar inkuiri.

No comments:

Post a Comment

selamat bergabung dengan blog kami